Ia dikenang karena kemampuan serba bisanya di lapangan dan peran pentingnya dalam dominasi Real Madrid di Eropa selama tahun 1950-an dan awal 1960-an.
Di Stefano adalah ikon sepak bola global yang tidak hanya diakui karena prestasinya, tetapi juga karena kecerdasan taktis dan kepemimpinannya di lapangan.
Awal Karier di Argentina dan Kolombia
Di Stefano memulai karier profesionalnya di River Plate, salah satu klub terbesar di Argentina, pada tahun 1945.
Ia dikenal sebagai pemain yang cepat dan lincah dengan kemampuan mencetak gol yang luar biasa.
Namun, awal kariernya sempat terganggu oleh persaingan ketat di dalam tim dan situasi politik yang memengaruhi sepak bola Argentina saat itu.
Setelah beberapa waktu dipinjamkan ke klub Huracán, Di Stefano kembali ke River Plate dan menjadi bagian dari tim yang memenangkan gelar Primera División Argentina pada tahun 1947. Pada tahun yang sama, ia juga membantu tim nasional Argentina memenangkan Copa América, memperkuat statusnya sebagai salah satu pemain muda terbaik di Amerika Selatan.
Pada awal 1950-an, Di Stefano pindah ke Kolombia untuk bermain bagi Millonarios, di mana ia melanjutkan dominasinya di level klub, mencetak gol secara reguler dan memenangkan beberapa gelar liga.
Di Kolombia, ia mendapatkan pengalaman bermain yang sangat berharga, yang kemudian akan membawanya ke Eropa.
Era Emas di Real Madrid
Puncak karier Alfredo Di Stefano terjadi ketika ia bergabung dengan Real Madrid pada tahun 1953.
Transfer ini sebenarnya penuh dengan kontroversi, karena Barcelona juga mencoba merekrutnya pada saat yang sama.
Namun, akhirnya Real Madrid yang berhasil mendapatkan tanda tangannya,
dan keputusan itu terbukti menjadi salah satu yang paling bersejarah dalam sejarah sepak bola.
Selain sukses di Eropa, Di Stefano juga membawa Real Madrid memenangkan banyak gelar domestik,
termasuk delapan gelar La Liga selama kariernya di klub tersebut.
Gaya Bermain
Alfredo Di Stefano dikenal sebagai pemain yang serba bisa. Berbeda dengan banyak penyerang lainnya, ia bukan hanya sekadar pencetak gol, tetapi juga seorang playmaker dan pengatur serangan dari lini tengah.
Di Stefano sering turun ke belakang untuk mengambil bola dan memulai serangan,
berlari ke depan untuk mencetak gol, dan juga membantu pertahanan ketika dibutuhkan.
Visi permainan Di Stefano, stamina, dan keterampilan teknisnya membuatnya menjadi pemain yang lengkap,
yang mampu beradaptasi dengan berbagai situasi di lapangan. Kecerdasannya dalam bermain dan kepemimpinannya menjadikannya pusat dari setiap tim yang ia bela.
Ia bisa bermain di berbagai posisi dan sering kali menjadi pemimpin tim di lapangan, meskipun secara resmi tidak selalu menjabat sebagai kapten.
Karier Internasional yang Kompleks
Karier internasional Alfredo Di Stefano sangat unik karena ia membela tiga tim nasional yang berbeda: Argentina, Kolombia, dan Spanyol. Meskipun demikian, Di Stefano tidak pernah bermain di Piala Dunia, sesuatu yang sering disesalkan dalam penilaian kariernya.
- Argentina (1947): Di Stefano membela Argentina dalam beberapa pertandingan, termasuk Copa América 1947, yang dimenangkan Argentina.
- Kolombia (1949): Saat bermain di Millonarios, Di Stefano sempat membela Kolombia dalam pertandingan tidak resmi selama periode kekosongan administrasi di sepak bola Kolombia.
- Spanyol (1957–1961): Setelah pindah ke Real Madrid dan memperoleh kewarganegaraan Spanyol, Di Stefano bermain untuk tim nasional Spanyol. Namun, meski ia membantu Spanyol dalam kualifikasi Piala Dunia, cedera menghalanginya tampil di Piala Dunia 1962.
Pengaruhnya tidak terbatas pada Real Madrid saja.
Di Stefano menjadi inspirasi bagi banyak pemain generasi berikutnya, baik di Spanyol maupun di seluruh dunia. Banyak yang menganggapnya sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, setara dengan legenda seperti Pelé, Diego Maradona, dan Johan Cruyff.
Kehidupan Setelah Pensiun
Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1966, Di Stefano beralih menjadi pelatih.
Meskipun karier kepelatihannya tidak seberhasil kariernya sebagai pemain, ia tetap dihormati dan dihargai dalam dunia sepak bola.
Di Stefano melatih beberapa klub besar, termasuk Real Madrid, Valencia, dan River Plate.
Pada tahun 1989, Real Madrid mendirikan Trofi Alfredo Di Stefano untuk menghormati kontribusinya bagi klub.
Ia juga diangkat sebagai Presiden Kehormatan Real Madrid hingga akhir hayatnya.
Meninggal Dunia
Alfredo Di Stefano meninggal dunia pada 7 Juli 2014, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-88.
ematian Di Stefano menjadi momen duka besar dalam dunia sepak bola, terutama bagi para penggemar Real Madrid dan Argentina.
Banyak pihak menyebutnya sebagai salah satu pemain terbesar sepanjang masa, tidak hanya karena trofi dan gol yang ia raih, tetapi juga karena peran pentingnya dalam sejarah sepak bola.
Baca Juga : Sir Bobby Charlton: Ikon Sepak Bola Inggris
Alfredo Di Stefano adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah sepak bola. Dia tidak hanya menjadi simbol Real Madrid, tetapi juga simbol sepak bola yang dinamis, serba bisa, dan penuh determinasi.
Dari Argentina hingga Eropa, namanya akan terus dikenang sebagai salah satu pemain yang membawa sepak bola modern ke era keemasan.